0

Seindah Mutiara dalam Kisah

Lagi pengen ngenalin buku pada kalian semua. “Penulis” suka banget dengan buku ini, meskipun bukunya itu kecil mungil (ukurannya berkisar 15cmx10cm) dan sampul buku berwarna hitam legam, tetapi isi bacaan yang ada didalamnya benar – benar. . . . . . . . . . . .aaaaaaa~ bikin hati seneng. Pokoknya bisa ngilangin kegundahan dan kegelisahan. Judul bukunya adalah “Seindah Mutiara dalam Kisah”


Buku ini berisikan kisah – kisah orang bijak masa lali dimana setiap untaian hikmahnya dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Jadi dalam buku ini ada beberapa cerita pendek (cerpen) teladan yang dikumpulkan oleh MB. Tamam.  Salah satu cerpen yang terdapat dalam buku “Seindah Mutiara dalam Kisah” adalah:

PERMOHONAN SI MISKIN DAN SI KAYA

Nabi Musa a.s memiliki umat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka sangat panjang – panjang. Mereka ada yang kaya dan ada juga yang miskin. Suatu ketika ada seorang yang miskin menemui Nabi Musa a.s seraya berkata,”Ya Nabiyullah, tolonglah sampaikan permohonanku pada Allah SWT agar aku dijadikan orang yang kaya raya.” Nabi Musa a.s menjawab,”Wahai saudaraku, banyak – banyaklah bersyukur pada Allah SWT.” Si miskin tadi merasa kesal atas jawaban Nabi Musa a.s dan berkata,”Bagaimana saya harus bersyukur? Makan saja jarang, pakaian pun hanya satu lembar ini.” Lalu pergi meninggalkan Nabi Musa a.s. Kemudian datang seorang yang kaya kepada Nabi Musa a.s dan berkata,”Wahai Nabi Musa a.s tolonglah sampaikan permohonanku pada Allah SWT agar aku dijadikan orang yang miskin. Terkadang aku juga mengalami gangguan dengan harta – hartku ini.” Nabi Musa a.s menjawab,”Wahai saudaraku, banyak – banyaklah bersyukur pada Allah SWT.” Si kaya menjawab,”Bagaimana aku tidak bersyukur pada Allah SWT? Allah SWT telah memberiku sepasang mata untuk melihat, sepasang telinga untuk mendengar, tangan untuk bekerja dan kaki untuk berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?”. Kemudian si kaya pulang. Allah SWT semakin menambah rezeki bagi si kayak arena dia selalu mensyukuri apa yang telah diperolehnya. Sedangkan bagi si miskin tidak mendapat apa – apa. Allah SWT hanya menambah kemiskinan yang dia alami karena dia tidak mau bersyukur pada Allah.

0 comments:

Post a Comment

Back to Top